SIM 1
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
DAN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
1.1 SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems
disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat
yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
- Definisi masalah
- Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
- pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
- menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
- Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
- Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
- Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain
seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
1.2 SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem
informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara
bersama-sama dalam mengelola (pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan
pendistribusian).
Tipologi
Sistem Informasi
Tipologi Sistem
Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam suatu organisasi
dikenal ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik dan
Operasional (Shro 1974). Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka
panjang serta penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis
bertugas untuk menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang
harus dikerjakanserta mengatur korodinasi internal organisasi. Sedangkan
Tingkat manajemen Operasional bertugas untuk menjalankan roda organisasi sesuai
dengan rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen
tingkat taktis.
Berdasar
pembagian tingkatan manajemen secara klasik itu, system informasi dapat dibagi
menjadi 6 kategori (Szymanski 1995).
1. Sistem
Informasi operasional
2. Sistem
Informasi Manajemen
3. Sistem
Informasi Pendukung Keputusan
4. Sistem
Informasi Eksekutif
5. Sistem
Pakar
6. Sistem
Informasi Perkantoran
Teknologi
Informasi yang Personal
v
Komputer
v
Mesin Fotocopy
v
Telepon Selular
v
WebCam
v
Dll
Disini
akan dijelaskan tentang system informasi eksekutif :
Pengertian
sistem informasi
Sistem
informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja
secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Pengertian
eksekutif
merupakan
pelaksana/yg bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi.contoh:
direktur,kepala – kepala bagian,presiden atau gubernur bagian.
Pengertian
Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Suatu
bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan
perusahaan.
Disingkat
dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station
kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya
mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat
menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik
industri, dikumpulkan dari sistem pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan
dan organisasi pihak ketiga.
Dalam
membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan
memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
Karasteritik
dari system informasi eksekutif
a.
Top level management
b.
Designed to the individual
c.
Ties CEO to all levels
d.
Very expensive to keep up
e.
Extensive support staff
Top level
(strategic level)-Executive Support System (ESS):
• Inputs:
Aggregate data. Internal and external (data dari luar/lingkungan dan dari
dalam)
•
Processing: Interactive and graphical simulations
• Outputs:
Projections
• Users: Senior
managers
Example:
5-year
operating plan. Answer question like “what are long-term industry cost trends
and how are we doing relative to them?”(5 tahun rencana pengoperasian.menjawab
pertanyaan seperti “berapa banyak kecenderungan waktu/masa industri yg
beristirahat/tidak beroperasi dan bagaimana kita melakukan pengembalian seperti
semula?”
• Gets
data from all internal IS plus external industry data Bases (dapatkan data dari
semua sistem informasi internal dan eksternal(luar) industri database)
Konsep
dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a.Faktor
penentu keberhasilan (critcal success factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
b. Management By Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
Model
Sistem Informasi Eksekutif (EIS )
Harddisk
mainframe
|
Computer personal
|
Computer
sentral
|
informasi
|
Database eksekutif
|
Data
Seperti
halnya:
lingkungan
|
data
|
informasi
|
system
|
Ket :
Konfigurasi EIS berbasis computer pada dasarnya meliputi satu computer personal. Dalam perusahaan PC dihubungkan dengan mainframe. Computer personel berfngsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder (hardisk) yangmenyimpan database eksekutif. Database eksekutif data dan informasi yang telah diproses sebelumnya telah diproses oleh komputer sentral. Eksekutif hanya tinggal melakukan menu pilihan untuk melakukan proses. System juga memungkinkan pemakai menggunakan kotak pos elektronik untuk mengakses data dan informasi dari lingkungan.
Konfigurasi EIS berbasis computer pada dasarnya meliputi satu computer personal. Dalam perusahaan PC dihubungkan dengan mainframe. Computer personel berfngsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder (hardisk) yangmenyimpan database eksekutif. Database eksekutif data dan informasi yang telah diproses sebelumnya telah diproses oleh komputer sentral. Eksekutif hanya tinggal melakukan menu pilihan untuk melakukan proses. System juga memungkinkan pemakai menggunakan kotak pos elektronik untuk mengakses data dan informasi dari lingkungan.
Keputusan Penerapan EIS
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak perusahaaan perlu membuat tiga keputusan :
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak perusahaaan perlu membuat tiga keputusan :
a. Perlu
mengembangkan EIS ?
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada
Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada ( ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi )
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada
Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada ( ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi )
b. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut
Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
c. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lunak dibeli
Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS sendiri .
Faktor-faktor
penentu keberhasilan penerapan EIS
a. sponsor eksekutif
yang
mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai
sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
c. staf jasa informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi
dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena
mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat
atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali
KESIMPULAN
Eksekutif
merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah
organisasi. Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat jaringanya bekerja
mencapai agenda itu daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif menggunakan
instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah, menerapkan instuisi pada
tiap langkah dengan urutan yang sama.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan