Nama : Mira Fitriani
Npm : 14212594
Kelas : 2EA25
A.Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional,
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan Nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.
Faktor persamaan turunan,
bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan
agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor – faktor ini
bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa
mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Faktor – faktor obyektif
itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan bersama yang hidup
nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni suatu paham yang
memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya
untuk mengilhami segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme menyatakan bahwa
Negara kebangsaan adalah cita dan satu – satunya bentuk sah dari organisasi
polotik dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan
kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
Arti menyeluruh dari
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.Berdasarkan
pengertian di atas maka tiap bangsa memiliki Identitas masing – masing, antara
bangsa satu dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda – beda, untuk
menjadi pandangan tentang jati diri yang sebenarnya yang dimiliki di dalam
bangsa tersebut.
B.Parameter Identitas Nasional
Parameter
artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu
itu menjadi khas.
Parameter
identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa
identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa
Indikator identitas nasional itu antara lain:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan
masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan,
kebiasaan.
2.
Lambang-lambang yang
menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu
kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai
tujuan: bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya
unggul, prestasi di bidang tertentu
C.Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional
1.Sejarah
Sebelum
menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang
gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut
telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat
berikutnya.
2.Kebudayaan
Aspek
kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa
Indonesia.
3. Suku
Bangsa
Kemajemukan
merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia
untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut,
tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal
lain yang harus dikembangkan dan di budayakan.
4. Agama
Keanekaragaman
agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain, agama dan
keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga
merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan
disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah
dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak
memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas,
atau kelompok lainnya.
5. Bahasa
Bahasa
adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia
memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang
digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa
sumpah pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia.
6.Kasta dan
Kelas
Kasta
adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya
dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana
(kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa
atau masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta
yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu
kelompok orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk
memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan
ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen
terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan
kesempatan-kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar