KARYA ILMIAH,KARYA NON ILMIAH, DAN METODE ILMIAH
NAMA :MIRA FITRIANI
NPM :14212594
KELAS : 3EA25
1. KARYA ILMIAH
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi tentang
serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah biasanya diuraikan dalam
bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim sesuai ketentuan yang
berlaku.
Fungsi karya ilmiah:
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
2.KARANGAN NON ILMIAH
Pengertian Karangan Non ilmiah :
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan
fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Karya non ilmiah mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Emotif : kemewahan dan
cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
·
Persuasif: penilaian fakta
tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative.
·
Deskriptif : pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
·
Kritik tanpa dukungan
bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
·
Dongeng
·
Cerpen
·
Novel
·
Drama
·
Roman
C.METODE ILMIAH
Pengertian metode ilmiah
Metode
ilmiah atau proses ilmiah
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah
adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.
Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan
dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
4.
Eksperimen (pengujian atas semua hal di
atas)
Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut sumber ada beberapa
karakteristik metode ilmiah:
· Bersifat
kritis, analistis, artinya metode
menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah
danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.
· Bersifat
logis, artinya dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
bukti-bukti yang tersedia
· Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh
oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
· Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan
pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
· Bersifat
empiris, artinya metode yang
dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah – Langkah Metode
Ilmiah
1. Menyusun Rumusan Masalah
2. Menyusun Kerangka Teori
3. Merumuskan Teori
4. Melakukan Eksperimen
5. Mengolah dan Menganalisis Data
6. Menarik Kesimpulan
7. Mempublikasikan Hasil
Menyusun Rumusan Masalah
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara
beberapa variabel atau lebih.
2. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji
dan dapat dipecahkan.
3. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang
singkat, padat dan jelas.
Menyusun Kerangka Teori
Mengumpulkan keterangan-keterangan
dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan.Dari
keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara
terhadap permasalahan yang terjadi.
Penarikan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau
jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
oleh orang lain. Dalam
penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis
dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai
cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan
akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang
mendukung hipotesis.
Sumber :
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/